Berita Terkini :
http://picasion.com/

PeMUDA vs Atheis

Thursday, March 23, 2017 | 2comments

 
 
"Siapa yang menciptakan Allah?" Pemuda Ini Menjawab hingga Atheis tak berkutik

Ada seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?? 

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal.... 

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api?? 

Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"


  Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..

Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...

Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...
Continue Reading

Sukses Bukan Milik yang Ber-IPK Tinggi Saja

| 0 comments

 
 
6 Filosofi Pak Habibie yang Bikin Kita Sadar Kalau Sukses Bukan Milik yang Ber-IPK Tinggi Saja

Maukah kamu sesukses Pak Habibie?

Siapa di antara kamu yang ingin meraih kesuksesan? Tentu, tidak ada satu orang pun yang tak menginginkannya. Mayoritas dari kita semua pasti ingin mengukir keberhasilan. Namun untuk bisa mewujudkan hal tersebut kita harus mengetahui formulasi mencapai kesuksesan. Untuk itu diperlukan bekal khusus agar perjalanan menuju keberhasilan lebih mudah dilalui.

Apa saja pesan dari Pak Habibie untuk anak muda yang ingin mencetak keberhasilan secepat mungkin? :

 1. Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha.

Dalam video wawancara yang dilakukan dengan Samsung Pak Habibie pernah berkata kalau, “Percuma Anda memiliki IQ tinggi tapi pemalas. Yang penting adalah Anda sehat dan mau berkorban meraih apa yang diinginkan”. Kalimat Pak Habibie ini mengajarkan pada kita bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya faktor penentu kesukesan.

Ada faktor lain yang lebih penting yakni kerja keras. Sepintar dan secerdas apapun seseorang kalau dia tidak memiliki totalitas dalam mengejar mimpinya maka itu semua akan percuma. Jadi bagi anak muda yang sedang gencar mewujudkan cita-cita bekerjalah secara sungguh-sungguh. Karena meskipun kamu pintar tapi kalau tak mau kerja keras maka kesuksesan pasti akan menjauh.

 2. Jangan pernah berhenti mengejar yang kamu impikan meski apa yang didamba belum ada di depan mata.

Apakah kamu pernah menyaksikan film Habibie Ainun? Jika ya, pasti kamu telah menyaksikan bagaimana perjuangan BJ Habibie dalam meraih kesuksesannya. Di film tersebut diceritakan bagaimana sulitnya kehidupan Pak Habibie yang terbatas. Selain itu Pak Habibie juga pernah merasakan tidak enaknya diremehkan oleh sesama pekerja di sana. Beberapa kali idenya ditolak dan dianggap tak meyakinkan.

Namun semua hal menyakitkan itu tak membuat seorang Habibie menyerah. Sebaliknya ia terus berusaha hingga akhirnya apa yang beliau impikan dapat terwujud. Dari kisah beliau adalah satu pelajaran yang bisa kita ambil yakni, “Jangan pernah menyerah”. Ketika apa yang diinginkan belum tercapai, kamu tak boleh berhenti. Bahkan jika perlu kamu harus menambah “mesin semangat” untuk tetap bisa bergerak meraih apa yang kamu yakini.

 3. Jadilah pribadi yang selalu siap menjalani setiap tantangan yang datang padamu.

Walaupun sudah berusia 80 tahun Pak Habibie tidak pernah kehilangan semangat untuk menjalani hidup. Selain masih aktif bekerja, beliau juga disibukkan dengan beragam kegiatan mulai dari menulis buku hingga menjadi pembicara di berbagai acara. Bagi mantan Presiden Indonesia ketiga ini, selama belum menutup mata ia akan “menantang” dirinya untuk terus berkarya. Spirit hidup ala Pak Habibie yang selalu siap itulah yang wajib kamu tiru. Sebagai anak muda kamu juga harus selalu siaga menghadapi tantangan dalam hidup kapan dan di mana saja.

 4. Meraih masa depan yang cerah tidak akan didapat dengan mudah. Kamu harus mau berkorban untuk mendapatkan hal tersebut.

Pelajaran hidup yang penting diketahui oleh anak muda dari Pak Habibie adalah meraih kesuksesan itu bukanlah perkara mudah. Bahkan kamu bisa jadi harus merasakan jatuh berkali-kali demi meraih apa kamu inginkan. Filosofi meraih kesuksesan ini juga selaras dengan pendapat Soichiro Honda yang mengatakan “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya” yang secara tersirat berarti untuk meraih keberhasilan kamu harus bersusah payah terlebih dahulu.

Tidak ada keberhasilan yang didapat dengan cara mudah dan cepat. Sebaliknya kemungkinan besar kamu harus merasakan sakitnya kegagalan hingga akhirnya benar-benar mengecap keberhasilan.

 5. Apabila kamu sudah memutuskan menekuni suatu bidang, jadilah orang yang konsisten. Itu adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya.

Tidak hanya kemauan untuk bekerja keras, formula lainnya yang juga tak kalah penting untuk diterapkan adalah konsistensi ketika menekuni sebuah bidang. Pak Habibie mengatakan ketika ia memutuskan untuk menjadi insinyur penerbangan, ia fokus di ranah tersebut. Sekalipun dihadapkan dengan berbagai tantangan ia tidak lantas keluar dan putar arah.

Sebaliknya beliau justru menekuni bidang tersebut hingga sekarang berhasil menjadi salah satu ahli penerbangan terbaik di Indonesia bahkan dunia. Dari pengalaman Pak Habibie itu kita mendapat pelajaran kalau untuk menjadi orang yang ahli dibutuhkan konsisten mempelajari satu hal secara mendalam. Jika kamu misalnya sudah memutuskan untuk menjadi penulis teruslah asah bakatmu tersebut hingga menjadi penulis profesional. Jangan mudah patah semangat ketika orang tidak menyukai karyamu. Buat tulisan lebih banyak lagi hingga suatu saat tulisanmu disukai.

 6. Bertekadlah untuk menjadi pribadi yang berguna bagi lingkungan sekitar. Gunakan apa yang kamu punya untuk membantu sesama manusia.

Terakhir menurut Pak Habibie yang tak boleh dilupakan adalah tetap jadi pribadi yang berusaha memanfaatkan kesuksesanmu untuk membantu sesama. Segala yang kamu cita-citakan hendaknya harus berguna bagi orang lain. Jangan sampai kamu hanya fokus mengejar keberhasilan tapi tidak mementingkan kepentingan bersama.

Semoga 6 pesan dari Pak Habibie di atas dapat menjadi bekalmu menggapai apa yang kamu impikan ya. Tapi 1 hal yang harus kamu ingat, Pak Habibie dulu IPK-nya selalu tinggi Lo! 😄😆
Continue Reading

ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA

| 1comments

"
ALLAH MENJAWAB AL-FATIHAH KITA"

*```Banyak sekali orang yang tegesa-gesa ketika membaca Al-Fatihah disaat shalat.. tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya.
 
Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, ALLAH menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman:

"Aku membagi al-Fatihah menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."```*

■ *```Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.```*

■ *```Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin"```*

*```Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku."```*

■ *```Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim```*

*```Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."```*

■ *```Ketika kita mengucapkan "Maaliki yaumiddin".```*

*```Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku."```*

■ *```Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”.```*

*```Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan Hamba-Ku.”```*

■ *```Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” ```*

*```Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)```*

■ *```Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. ```*

*```Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.```*

■ *```Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.```*

■ *```Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)```*

*```Semoga bermanfaat, silahkan dibagikan , sampaikan walau satu ayat```*

*```Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca mengamalkannya maka dia akan beroleh pahala walaupun sudah tiada```*
*```(HR. Muslim).```*
Continue Reading

Jalan Lurus Dan Hambatan

Monday, March 20, 2017 | 1comments


* .. BUKAN JALAN LURUS TANPA RINTANGAN .. *
Oleh: Budi Waluyo
Minggu ini saya dapat beberapa kabar bagus dari siswa: ada yang lulus beasiswa S2 ke Jepang, lulus beasiswa dalam negeri, lulus masuk PTN, lulus administrasi LPDP, lulus exchange program ke Korea, sampai lulus wawancara beasiswa Fulbright. Ada juga yang mengabari tentang perubahan diri yang dirasakan selama mengikuti proses belajar di Sekolah TOEFL dan Sekolah Inggris.
Yang paling banyak memang tipikal pesan yang masuk secara reguler di sosmed saya, seperti pertanyaan tentang materi dan soal, lupa download handbook, video dan mp3, sedang didaerah terpencil, dia atau ada keluarga sedang sakit, mau ujian skripsi dan kkn minta izin, konsultasi dan diskusi rencana melamar beasiswa dan esai, kesulitan akses internet, kapan Sekolah TOEFL dan Sekolah Inggris buka pendaftaran lagi, dan lain sebagainya. 
Saya mau sedikit cerita terkait siswa-siswa yang sudah berhasil meraih beasiswa ini. Sejak tahun lalu, sudah ada siswa-siswa Sekolah TOEFL yang mendapatkan beasiswa baik untuk sebuah degree maupun jenis exchange program, didalam dan luar negeri. Sebenarnya, saya bisa saja membuat daftar kontak siswa yang berhasil ini di blog, agar siswa lain mudah bertanya dan diskusi. Tetapi, itu tidak saya lakukan sampai sekarang. Tahu tidak kenapa?
Pertama, kesuksesan yang mereka raih itu bukan semata-mata karena saya atau Sekolah TOEFL; ada banyak faktor yang mempengaruhi dan membantu proses pencapaian mereka. Nah, yang terpenting adalah selain itu rahmat dari Tuhan, pencapaian itu karena hasil dari kerja keras mereka sendiri; tidak mudah putus asa, disiplin, tekun mempersiapkan diri dan menjalani setiap prosesnya dengan baik. Jadi, tetap saja yang mendapatkan kredit paling tinggi dari pencapaian siswa-siswa ini adalah diri mereka sendiri, bukan orang lain.
Kedua, setiap kali saya posting informasi ada siswa yang berhasil meraih beasiswa, selalu ada yang minta kontaknya, ingin berdiskusi dan bertanya. Padahal, semua beasiswa itu biasanya jelas sekali informasi persyaratan dan proses seleksinya. Terkadang ada contact person yang disiapkan bila ada pertanyaan, terlepas dari responsif atau tidak. Sayangnya, yang tidak jelas itu usaha kita untuk mendapatkan dan memahami informasi beasiswa itu; maunya seperti disuap dan bergantung dengan orang lain. Percayalah, anda tidak bisa memahami satu informasi beasiswa secara menyeluruh hanya sekali duduk saja.
Saya dulu hampir setiap hari membuka website Aminef agar benar-benar memahami beasiswa S3 Fulbright yang ditawarkan. Selain itu, berjam-jam dalam seminggu saya habiskan browsing di google membuka website-website universitas di Amerika, Kanada, Eropa, dan Australia. Membaca berbagai jurusan yang ada serta profil professor yang mengajar. Selanjutnya, disortir mana universitas dan professor yang sesuai dengan minat riset, lalu kirim e-mail satu persatu.
Saat ingin melamar beasiswa S2, saya copy paste semua informasi di website beasiswa IIEF dan simpan di flashdisk; selalu ke rental komputer untuk membacanya kembali. Proses-proses ini melelahkan sekali; apalagi, ini baru proses awal, masih jauh waktu sampai tahu hasil dari usaha ini. Tetapi, kemampuan kita bisa bertahan melalui setiap proses inilah sesungguhnya yang membuktikan kalau kita berbeda dari kebanyakkan orang yang hanya ingin saja. Bukankah Tuhan Maha Melihat? Malulah kita disaat menginginkan sesuatu tetapi dilihat-Nya usaha kita tidak lebih besar dari yang dilakukan oleh orang lain.
Kawan, menjalani studi setelah mendapatkan beasiswa itu nanti lebih sulit dari menjalani proses meraih beasiswa itu sendiri. Disaat melihat seseorang berhasil mendapatkan beasiswa, kita cukup tahu apa nama beasiswanya saja, lalu mulailah eksplor sendiri. Nikmati setiap kesulitan yang didapatkan; proses inilah yang akan mematangkan pengetahuan dan persiapan diri kita. Bukan tidak boleh bertanya, tetapi bertanyalah setelah berusaha maksimal memahami sendiri; inilah yang akan membangun sebuah kualitas dan karakter dalam diri kita.
Ingatlah, progress itu bukan sebuah jalan lurus tanpa rintangan, melainkan sebuah jalan bergelombang penuh rintangan.
Semangat ya! Let's break the limits..!!
Source: sdsafadg
Continue Reading

Cinta Bersujud di Mihrab Taat

Sunday, March 19, 2017 | 1comments

Cinta Bersujud di Mihrab Taat
Oleh: Salim A. Fillah 

JULAIBIB, begitu dia biasa dipanggil. Sebutan ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri jasmani serta kedudukannya di antara manusia; kerdil dan rendahan.
Julaibib. Nama yang tak biasa dan tak lengkap. Nama ini, tentu bukan dia sendiri yang menghendaki. Tidak pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan yang mana bundanya. Demikian pula orang-orang, semua tak tahu, atau tak mau tahu tentang nasab Julaibib. Tak dikenal pula, termasuk suku apakah dia. Celakanya, bagi masyarakat Yatsrib, tak bernasab dan tak bersuku adalah cacat kemasyarakatan yang tak terampunkan.
Julaibib yang tersisih. Tampilan jasmani dan kesehariannya juga menggenapkan sulitnya manusia berdekat-dekat dengannya. Wajahnya yang jelek terkesan sangar. Pendek. Bungkuk. Hitam. Fakir. Kainnya usang. Pakaiannya lusuh. Kakinya pecah-pecah tak beralas. Tak ada rumah untuk berteduh.
Tidur sembarangan berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tak ada perabotan. Minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak. Abu Barzah, seorang pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, ”Jangan pernah biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!”
Demikianlah Julaibib.
Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tak satu makhlukpun bisa menghalangi. Julaibib berbinar menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaff terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah dia tiada, tidak begitu dengan Sang Rasul, Sang rahmat bagi semesta alam. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi, Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam.
”Ya Julaibib”, begitu lembut beliau memanggil, ”Tidakkah engkau menikah?”
”Siapakah orangnya Ya Rasulallah”, kata Julaibib, ”Yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?”
Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah juga tersenyum. Mungkin memang tak ada orangtua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah menanyakan hal yang sama. ”Wahai Julaibib, tidakkah engkau menikah?” Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.
Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib kemudian membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. ”Aku ingin”, kata Rasulullah pada si empunya rumah,
”Menikahkan puteri kalian.”
”Betapa indahnya dan betapa berkahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa Sang Nabi lah calon menantunya. ”Ooh.. Ya Rasulallah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram dari rumah kami.”
”Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah. ”Kupinang puteri kalian untuk Julaibib.”
”Julaibib?”,  nyaris terpekik ayah sang gadis.
”Ya. Untuk Julaibib.”
”Ya Rasulullah”, terdengar helaan nafas berat. ”Saya harus meminta pertimbangan isteri saya tentang hal ini.”
”Dengan Julaibib?”, isterinya berseru. ”Bagaimana bisa? Julaibib yang berwajah lecak, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta? Demi Allah tidak. Tidak akan pernah puteri kita menikah dengan Julaibib. Padahal kita telah menolak berbagai lamaran..”
Perdebatan itu tak berlangsung lama. Sang puteri dari balik tirai berkata anggun. ”Siapakah yang meminta?”
Sang ayah dan sang ibu menjelaskan.
”Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah lah yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku.” Sang gadis shalihah lalu membaca ayat ini;
Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS Al Ahzab [33]: 36)
Dan Sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, ”Allahumma shubba ‘alaihima khairan shabban.. Wa la taj’al ‘aisyahuma kaddan kadda.. Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”
Doa yang indah.
Sungguh kita belajar dari Julaibib untuk tak merutuki diri, untuk tak menyalahkan takdir, untuk menggenapkan pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tak mudah menjadi orang seperti Julaibib. Hidup dalam pilihan-pilihan yang sangat terbatas. Kita juga belajar lebih banyak dari gadis yang dipilihkan Rasulullah untuk Julaibib. Belajar agar cinta kita berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Karena kita tahu, mentaati Allah dalam hal yang tak kita suka adalah peluang bagi gelimang pahala. Karena kita tahu, seringkali ketidaksukaan kita hanyalah terjemah kecil ketidaktahuan. Ia adalah bagian dari kebodohan kita.
Isteri Julaibib mensujudkan cintanya di mihrab taat. Ketika taat, dia tak merisaukan kemampuannya.
Memang pasti, ada batas-batas manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita telah taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Ia Maha Tahu batas-batas kemampuan diri kita. Ia takkan membebani kita melebihinya. Isteri Julaibib telah taat kepada Allah dan RasulNya. Allah Maha Tahu. Dan Rasulullah telah berdoa. Mari kita ngiangkan kembali doa itu di telinga. ”Ya Allah”, lirih Sang Nabi, ”Limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”
Alangkah agungnya! Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak! Jika kita bertaqwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang di luar kuasa kita. Urusan kita adalah taat kepada Allah. Lain tidak. Maka sang gadis menyanggupi pernikahan yang nyaris tak pernah diimpikan gadis manapun itu. Juga tak pernah terbayang dalam angannya. Karena ia taat pada Allah dan RasulNya.
Tetapi bagaimanapun ada keterbatasan daya dan upaya pada dirinya. Ada tekanan-tekanan yang terlalu berat bagi seorang wanita. Dan agungnya, meski ketika taat ia tak mempertimbangkan kemampuannya, ia yakin Allah akan bukakan jalan keluar jika ia menabrak dinding karang kesulitan. Ia taat. Ia bertindak tanpa gubris. Ia yakin bahwa pintu kebaikan akan selalu terbuka bagi sesiapa yang mentaatiNya.
Maka benarlah doa Sang Nabi. Maka Allah karuniakan jalan keluar yang indah bagi semuanya. Maka kebersamaan di dunia itu tak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang isteri shalihah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya. Julaibib lebih dihajatkan langit meski tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tak terlalu bersahabat kepadanya. Adapun isterinya, kata Anas ibn Malik, tak satupun wanita Madinah yang shadaqahnya melampaui dia, hingga kelak para lelaki utama meminangnya.
Saat Julaibib syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi beliau akan mengajarkan sesuatu kepada para shahabatnya. Maka Sang Nabi bertanya di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?”
“Tidak Ya Rasulallah!”, serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka.
“Apakah kalian kehilangan seseorang?”, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.
“Tidak Ya Rasullallah!” Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri.
Rasulullah menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau.
Para shahabat tersadar.
“Carilah Julaibib!”
Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di seputaran menjelempah tujuh jasad musuh yang telah dia bunuh.
Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam menshalatkannya secara pribadi. Ketika kuburnya digali, Rasulullah duduk dan memangku jasad Julaibib, mengalasinya dengan kedua lengan beliau yang mulia. Bahkan pula beliau ikut turun ke lahatnya untuk membaringkan Julaibib. Saat itulah, kalimat Sang Nabi untuk si mayyit akan membuat iri semua makhluq hingga hari berbangkit. “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya.”
Ya. Pada kalimat itu; tidakkah kita cemburu? 
Continue Reading

Ayo kuliah dengan Beasiswa

Friday, March 10, 2017 | 2comments

*Karena peluang beasiswa masih ada.
Mungkin kita hanya bisa mengatakan beasiswa hanya untuk orang tertentu saja, namun beasiswa milik orang yang mau dan berusaha lebih.
Dari pemerintah sendiri sudah menganggarkan dengan adanya beasiswa untuk program pascasarjana dalam berbagai lintas ilmu.
Bayangin saja jika semua syarat dalam apply beasiswa terpenuhi, tinggal menunggu hasil apakah diterima atau tidak untuk lanjut ke tahap selanjutnya. Sembari menunggu pengumuman, persiapkan untuk seleksi selanjutnya dan jika gagal, perbaiki apa yg kurangnya.

Saat ini yg lagi booming adalah Beasiswa LPDP dan Beasiswa Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul ( PMDSU) DIKTI.
Selamat mencoba 😚

*bersama teman se-lab dikampus, Mas Dylan Kandidat Doktor Ilmu Biologi (Beasiswa PMDSU) dan Me  (Beasiswa LPDP).


Berikut Beasiswa yang sedang open tahun 2017:

Beasiswa LPDP 2017
Deadline untuk Dalam Negeri: 3 April 2017
Deadline untuk Luar Negeri: 7 Juli 2017

Beasiswa PMDSU batch III sdh di buka 😊 

Korean Government Scholarships
Deadline: March 2017

4000 Bachelor/Master/Doctorate Scholarships from Stipendium Hungaricum Programme, Hungarian Government
Deadline: 5 March 2017

PhD Positions at University of Rome "Tor Vergata", Italy
Deadline: 10 March 2017

Brunei Darussalam Government Scholarships
Deadline: 13 March 2017

New Zealand ASEAN Scholarships
Deadline: 15 March 2017

International Higher Education Scholarship Program from Taiwan ICDF
Deadline: 17 March 2017

30 PhD Scholarships at Luiss Guido Carli University, Italy
Deadline: 20 April 2017

85 Bachelor/Master/Doctorate Scholarships from Romanian Government
Deadline: 20 March 2017

200 PhD Fellowships from Chinese Academy of Sciences (CAS) and the World Academy of Sciences (TWAS), China
Deadline: 31 March 2017

Taiwan International Graduate Program 2017
Deadline: 31 March 2017

71 PhD Positions in Science at SISSA, Italy 
Deadline: 31 March 2017

Master Scholarships from STUNED, Netherlands
Deadline: 1 April 2017

60 PhD Positions from Hannover Biomedical Research School, Germany
Deadline: 1 April 2017


241 Bachelor/Master Scholarships (Tuition Fee Only) at Tallinn University of Technology, Estonia 
Deadline: 14 April 2017 

Australia Awards Scholarships
Deadline: 30 April 2017

Master Scholarships from Invest Your Talent in Italy. 
Deadline: 30 April 2017

Master/Doctoral Scholarships from the Chinese Academy of Agricultural Sciences (CAAS), China
Deadline: 30 April 2017

45 Master Scholarships from The Government of Flanders, Belgium
Deadline: 30 April 2017

160 Master Scholarships at Paris Saclay University, France
Deadline: May/June 2017

Estonian Government Scholarships
Deadline: 1 May 2017

68 PhD Positions at Scuola Superiore Sant'Anna, Italy 
Deadline: May 2017

40 PhD Scholarships at Gran Sasso Science Institute, Italy
Deadline: 31 May 2017
Continue Reading
Powered by Blogger.

Entri Populer

Negara PengunjuNg

free counters
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rizal Suhardi Eksakta * - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger